Mengambil urine/ air kemih sebagai bahan untuk
pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk membantu menegakkan diagnose sehingga
memudahkan pengobatan ,mengetahui reaksi obat dll. Dilakukan untuk pasien baru,
pasien yang akan atau sesudah pembedahan, pasien yang mendapatkan obat
tertentu, pasien hamil, pasien dengan penyakit yang ada hubungannya dengan
system perkemihan, pemeriksaan khusus dalam rangka pemeriksaan lengkap (general
cek up) dan sebagai pemeriksaan ulang. Cara-cara pengambilan urine di sesuaikan
menurut macam kebutuhan pemeriksaan.
Urine biasa (pengambilan secukupnya urine pasien
yang di keluarkan secara biasa). Tujuan untuk pemeriksaan kadar/jumlah zat-zat
yang terkandung di dalamnya misalnya gula dalam urine, untuk pemeriksaan
kehamilan.
Urine steril (pengambilan urine secukupnya dari
pasien yang bersangkutan secara steril dengan menggunakan alat-alat steril
untuk pembiakan dan resistensi). Tujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah kuman
penyebab penyakit, adanya infeksi pada urethra, ginjal, dll, kepekaan kuman
terhadap beberapa jenis obat. Dilakukan pada pasien dengan penyakit infeksi
yang lama atau berat, pasien dengan pengobatan tertentu, pasien dengan
kelainan-kelainan ginjal dan alat-alat/saluran-salurannya.
Urea clearance test/UCT (pengambilan air kemih
secara bertahap di sertai dengan pengambilan darah untuk pemeriksaan ureum
setelah pasien di beri makan khusus/diit UCT). Tujuan untuk mengetahui faal
glomeruli. Dilakukan pada pasien dengan kelainan ginjal, batu ginjal, pasien
dengan kelainan kelenjar prostat, pasien hypertensi, pasien penyakit jantung.
Pengumpulan air kemih/ urine 24 jam (pengumpulan
urine yang di keluarkan oleh pasien tertentu selama 24 jam). Tujuan untuk
mengetahui jumlah air kemih selama 24 jam, untuk mengukur berat jenis urine,
untuk mengetahui keseimbangan antara cairan yang masuk dan yang keluar,
menentukan sesuatu zat dalam air kemih secara kwalitatif, mengetahui fungsi
ginjal. Dilakukan pada pasien dengan kelainan ginjal dan saluran-salurannya,
pasien dengan kelainan jantung, ascites atau oedem, pasien dengan pengobatan
khusus, pasien yang mendapat infus.
DAFTAR TILIK
MENYIAPKAN SPESIMEN URINE
PENILAIAN
Nilai 1 (satu) : Perlu
Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau tidak berurutan.
Nilai 2 (dua) : Mampu
Langkah di kerjakan dengan benar dan berurutan
tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan.
Nilai 3 (tiga) : Mahir
Langkah di kerjakan dengan benar, tepat dan tanpa
ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur.
|
Beri tanda ceklist pada kolom penilaian
NO
|
LANGKAH
|
NILAI
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan
yang akan dilakukan.
|
|||
2
|
Menyiapkan alat, membawa kedekat pasien.
|
|||
3
|
Memasang sampiran.
|
|||
4
|
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
|
|||
5
|
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih.
|
|||
6
|
Memakai sarung tangan.
|
|||
7
|
Pasien yang istirahat total di tempat
tidur
Memasang pengalas di bawah bokong pasien.
|
|||
8
|
Memasang pispot dibawah bokong pasien.
|
|||
9
|
Membantu pasien untuk cebok dulu sebelum berkemih.
|
|||
10
|
Membiarkan urin yang keluar permulaan, dan
menampung urin yang keluar berikutnya dengan bengkok atau botol yang di
sediakan sesuai kebutuhan.
|
|||
11
|
Membantu pasien untuk cebok.
|
|||
12
|
Pasien yang dapat berjalan
Memberitahukan pasien untuk membiarkan saja urin
yang keluar permulaan mengalir sedikit dan menampung urin yang keluar
berikutnya dengan bengkok atau botol yang telah di sediakan.
|
|||
13
|
Memberi etiket yang jelas dan mengisi formulir
pengiriman, untuk segera dikirim kelaboratorium.
|
|||
14
|
Membereskan alat.
|
|||
15
|
Mencuci sarung tangan dengan larutan chlorine 0,5
%, lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan chlorine
selama 10 menit.
|
|||
16
|
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
|
|||
17
|
Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
|
PENGAMBILAN
SPESIMEN DARAH VENA
Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
dapat diambil dari periver (pembuluh darah tepi), vena, arteri. Pengambilan
darah vena sebaiknya diambil dari vena tangan yaitu salah satu dari vena pada
fossa cubiti, vena lengan bawah lebih besar dari pada vena-vena di sekeliling
pergelangan tangan atau di punggung tangan, vena-vena lain juga dapat digunakan
tetapi tidak sebagai pilihan utama karena vena-vena tersebut lebih kecil dan
prosedur di area ini lebih nyeri, diantaranya vena sefalika, vena sefalika
aksesori, vena basilika, vena media antebrakialis. Tujuannya adalah untuk
menganalisa kandungan komponen darah, seperti : sel darah merah, sel darah
putih, angka leukosit dan trombosit. Darah vena juga dapat digunakan untuk
analisa gas darah jika darah arteri sulit diperoleh, namun hanya berguna untuk
menganalisa pH, PaCO2 dan Base Excess.
Peralatan dan perlengkapan
1. Bak instrument.
2. Spuit 3 atau 5 cc.
3. Bengkok.
4. Sarung tangan steril.
5. Plester.
6. Gunting plester.
7. Perlak.
8. Kapas alcohol.
9. Turniquet.
10. Botol-botol tertutup
yang bersih dan kering untuk tempat spesimen/ bahan.
11. Waskom larutanklorin
0,5%.
Prosedur pelaksanaan
1. Beritahu dan jelaskan
pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
2. Siapkan alat dan bahan,
bawa kedekat pasien.
3. Pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien
senyaman mungkin.
5. Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih.
6. Pakai sarung tangan.
7. Bebaskan daerah yang
akan disuntik dari pakaian.
8. Cari daerah yang
terlihat jelas venanya.
9. Pasang pengalas dibawah
daerah/ tempat yang akan diambil darahnya.
10. Ikat bagian diatas
daerah yang akan disuntik/ diambil darahnya dengan karet pembendung/ turniquet,
pasien dianjurkan mengepalkan tangannya.
11. Hapus hamakan/
disinfeksi kulit dengan kapas alcohol secara sirkular dengan diameter ± 5 cm.
12. Tegangkan kulit dan
tangan yang tidak dominan.
13. Tusukkan jarum kedalam
vena, dengan tangan dominan (jarum dan kulit membentuk sudut ± 20º).
14. Tarik sedikit penghisap
untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk vena.
15. Buka karet pembendung,
anjurkan pasien membuka kepalan tangan (bila darah telah terlihat pada tabung
spuit).
16. Tarik pengsisap
sehingga darah masuk kedalam tabung spuit, hisap sebanyak kebutuhan.
17. Tarik jarum keluar,
dengan meletakkan kapas alcohol diatas jarum dan tarik jarum keluar.
18. Masukan darah dalam
spuit kedalam botol yang tersedia (masukan agak miring, dan tidak terlalu keras
menyemprotkannya).
19. Beri label pada botol,
dan siap dibawa kelaboratorium untuk pemeriksan.
20. Bereskan alat, buang
alat suntik dengan benar.
21. Cuci sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam
larutan klorin selama 10 menit.
22. Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
23. Lakukan dokumentasi
tindakan yang telah dilakukan.
DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
PENILAIAN
Nilai 1 (satu) : Perlu
Perbaikan
Langkah atau tugas tidak di kerjakan dengan benar
atau tidak berurutan.
Nilai 2 (dua) :
Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan
tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan.
Nilai 3 (tiga) :
Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa
ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur.
|
Beritandaceklist padakolom penilaian
NO
|
LANGKAH
|
NILAI
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakkan
yang akan di lakukan.
|
|||
2
|
Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien.
|
|||
3
|
Memasang sampiran.
|
|||
4
|
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
|
|||
5
|
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih.
|
|||
6
|
Memakai sarung tangan.
|
|||
7
|
Membebaskan daerah yang akan di suntik dari
pakaian.
|
|||
8
|
Mencari daerah yang terlihat jelas venanya.
|
|||
9
|
Memasang pengalas di bawah daerah/ tempat yang
akan di ambil venanya.
|
|||
10
|
Mengikat bagian di atas daerah yang akan di
suntik/ diambil darahnya dengan karet pembendung/ turniquet, pasien
dianjurkan mengepalkan tangannya.
|
|||
11
|
Menghapus hamakan/ mendisinfeksi kulit dengan
kapas alcohol secara sirkular.
|
|||
12
|
Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak
dominan.
|
|||
13
|
Menusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan
dominan (jarum dan kulit membentuk sudut ± 20º).
|
|||
14
|
Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah
jarum sudah masuk vena.
|
|||
15
|
Membuka karet pembendung, anjurkan pasien membuka
kepalan tangan (bila darah telah terlihat pada tabung spuit).
|
|||
16
|
Menarik menghisap sehingga darah masuk kedalam
tabung spuit, hisap sebanyak kebutuhan.
|
|||
17
|
Menarik jarum keluar, dengan meletakan kapas
alkohol di atas jarum dan tarik jarum keluar.
|
|||
18
|
Memasukan darah dalam spuit kedalam botol yang
tersedia (memasukkan agak miring, dan tidak terlalu kearas menyemprotkannya).
|
|||
19
|
Memberi label pada botol, dan siap di bawa
kelaboratorium untuk pemerikasaan.
|
|||
20
|
Membereskan alat, buang alat suntik dengan benar.
|
|||
21
|
Mencuci sarung tangan dengan larutan chlorin 0,5
%, lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan chlorine
selama 10 menit.
|
|||
22
|
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih.
|
|||
23
|
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah di
lakukan.
|
PENGAMBILAN
SPESIMEN DARAH PERIFER
Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
dapat diambil dari perifer (pembuluh darah tepi), vena, arteri. Pengambilan
darah perifer (pembuluh darah tepi) digunakan untuk pemeriksaan-pemeriksaan:
jenis/ golongan darah, HB, gula darah, malaria, filaria, dll. Pengambilan darah
sebaiknya tidak dilakukan pada ujung jari yang mengalami gangguan peredaran
darah misalnya cyanosis setempat, haematoma, peradangan, dll. Pekerjaan ini
harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sebab bila lambat, maka tetes darah akan
membeku. Untuk mendapatkan darah yang lebih banyak jangan menekan-nekan atau
meremas-meras daerah yang ditusuk, sebab akibat tindakan ini darah akan encer,
karena bercampur dengan cairan jaringan. Untuk pengambilan bahan untuk
pemeriksaan filarial harus pada malam hariantara jam 22.00 sampai 24.00 dan
lingkungan agak gelap sedikit.
Peralatan dan perlengkapan
1. Lancet
2. Kapas alkohol
3. Kapas kering
4. Sarung tangan
5. Larutan klorin 0,5%
6. Pengalas
7. Botol tempat darah yang
diberi label, alat pengukur Hb (Hb sahli) dll tergantung jenis pemeriksaan
8. Bengkok
Prosedur pelaksanaan
1. Beritahu dan jelaskan
pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
2. Siapkan alat dan bahan,
bawa kedekat pasien.
3. Pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien
senyaman mungkin.
5. Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih.
6. Pakai sarung tangan.
7. Hapus hamakan/
disinfeksi kulit dengan kapas alkohol (ujung jari manis atau jari tengah) dan
biarkan kering.
8. Tusuk ujung jari dengan
lancet secara tegak lurus.
9. Usap darah yang baru
keluar dengan kapas kering, darah yang keluar berikutnya digunakan untuk
pemeriksaan.
10. Tekan bekas tusukan
dengan kapas kering.
11. Bereskan alat, buanglah
suntikan dengan benar.
12. Cuci sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam
larutan klorin selama 10 menit.
13. Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
14. Lakukan dokumentasi
tindakan yang telah dilakukan.
DAFTAR TILIK
MENGAMBIL SPESIMEN DARAH PERIFER
PENILAIAN
Nilai 1 (satu) : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak di kerjakan dengan benar
atau tidak berurutan.
Nilai 2 (dua) : Mampu
Langkah di kerjakan dengan baik dan berurutan
tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan.
Nilai 3 (tiga) : Mahir
Langkah di kerjakan dengan benar, tepat dan tanpa
ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur.
|
Beritanda ceklist pada kolom penilaian
NO
|
LANGKAH
|
NILAI
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan
yang akan dilakukan.
|
|||
2
|
Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien.
|
|||
3
|
Memasang sampiran.
|
|||
4
|
Mengatur posisi pasien senayaman mungkin.
|
|||
5
|
Mencuci tanagan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih.
|
|||
6
|
Memakai sarung tangan.
|
|||
7
|
Menghapus hamakan/ mendisinfeksi kulit dengan
kapas alkohol (ujung jari manis atau telunjuk ) dan biarkan kering.
|
|||
8
|
Menusuk dengan lancet secara tegak lurus.
|
|||
9
|
Mengusap darah yang baru keluar dengan kapas
kering, darah yang keluar berikutnya di gunakan untuk pemeriksaan.
|
|||
10
|
Menekan bekas tusukan dengan kapas kering.
|
|||
11
|
Membereskan alat, buang alat suntik dengan benar.
|
|||
12
|
Mencuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%,
lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan chlorine
selama 10 menit.
|
|||
13
|
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih.
|
|||
14
|
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah
dilakukan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati yuni. 2007. Keterampilan dasar
praktik klinik kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Varney Hellen, Dkk. 2009. Praktik Dasar
volum I. Jakarta: EGC.
Varney Hellen, Dkk. 2004. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan edisi 4: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar